Ok gais, pertanyaannya apa udah bosan sama quad copter atau yg copter copter itu?
Nggak… ini beda tujuan, jadi seperti layaknya pesawat tanpa awak lain nya atau RC atau drone. Semua itu tergantung kebutuhan nya… tidak ada drone yg sifatnya benar benar munti porpose atau universal.
Nah khusus VTOL ini untuk apa?
jika kebutuhan anda ingin terbang lebih jauh, tentunya semua tergantung dengan energi yg diperlukan untuk terbang jauh.
jika kita berbicara energi maka pada umumnya ada 2 alternatif energi yg bisa digunakan yaitu bahan bakar atau listrik.
Energi bakar atau listrik semua ada kelebihan dan kekurangan nya tapi yg pasti semua ada beban nya, baik beban secara masa atau beban secara hambatan saat mengubah energi tersebut menjadi energi gerak.
saat ini saya berbicara ttg pesawat tanpa awak berbasis listrik, yg berarti besaran Milli Apere Hour (MAH) nya berbanding langsung dengan Massa battery tersebut, yg artinya makin besar MAH nya maka makin berat massa battery nya.
hal ini berarti kita tidak bisa menambah battery untuk menambah jangauan terbang tanpa memperhitungkan berat massa yg akan dianggat oleh sayap atau baling baling yg justru mengurangi jangkauan terbang.
biasanya terbang yg paling efisien adalah terbang menggunakan sayap tetap atau disebut dengan FIX WING, karena energi yg dibutuhkan hanya untuk gerakan ke depan, sedangakan daya angkat dilakukan oleh sayap tetap tersebut.
berbeda dengan baling baling yg diah harus bergerak terus agar pesawat bisa tetap diudara.
tapi seperti yg saya sebut sebelumnya, semua ada kelebihan dan kekuranganannya, dimana FIX WING membutuhkan ruang yang cukup untuk mencapai kecepatan yg cukup untuk sayap bisa mengangkat beban pesawat. Sedangkan copter hanya butuh ruang selebar dirinya untuk bisa naik ke udara.
Nah bagaimana jika kira mengkombinasikan kedua kelebihan tersebut?
diamana pesawat bisa take off dan landing secara vertikal seperti copter dan terbang horisontal menggunakan sayap seperti Fix Wing. Nah mahluk tersebut disebut VTOL (Vertical Take Off Landing)
Dalam project ini saya menggunakan basis pesawat Fix wing (nimbus 1800) ber ukuran 1,8m yang kemudian selain menggukan 2 motor listrik di kedua sayap nya yg bisa bertransformasi dari vertikal ke horisontal saat akan kerbang horisontal, terdapat pula 1 motor di tail boom sebelum elevator khusus untuk vertikal yg tugas nya mengangkat bagian depan pesawat
Hasilnya pesawat bisa terbang dari landasan yg sangat kecil tapi bisa terbang lebih lama dengan muatan lebih berat untuk jangkauan yg lebih jauh secara automatis atau terprogram.
hal ini sangat berguna untuk kepentingan survei maritim, agraria atau pertahanan.
berikut video video saat melakukan test terbang baik kegagalan atau keberhasilan nya.
Log 1: Saat test hover pertama
Log 2: Test hovering lanjutan
Log 3: Terbang dan transformasi secara manual
Log 4: Crash hard landing
Log 5: Crash Stall parameter error
Log 6: Manual flight untuk konfirmasi parameter
Log 7: Crash IMU error (pelajarannya, setiap mau terbang harus check list)
Log 8: Sukses auto pilot dan auto tranformasi
Log 9: Full auto pilot dari take off sampai landing